JAKTv - 2 Presiden sekarang. Masing-masing dakwa menang Pemilihan Presiden 2014.
MetroTV, KompasTV, SCTV, Indosiar lapor Jokowi sebagai Presiden baru hasil Kiraan Cepat/Quick Count agensi survey masing-masing yang dibuat berasaskan sampling undi di stesen-stesen pengundian.
TVone, MNCtv, RCTI, GlobalTV mengangkat Prabowo sebagai Presiden hasil Quick Survey 4 agensi.
Laporan kemenangan Jokowi disiarkan oleh stesen TV pro-Jokowi. Megawati turut membuat kenyataan meraikan kemenangan Jokowi.
Kenyataan Jokowi mengenai keputusan PilPres disiarkan dan diraikan.
Di stesen TV pro-Prabowo, jurucakap pasukan Prabowo menggesa masyarakat agar tidak terburu-buru mempercayai keputusan Kiraan Cepat agensi survey dan stesen TV sebaliknya menunggu keputusan rasmi / Real Count yang akan diumumkan pada 22 Julai nanti. Keputusan Quick Count dianggap hanya bertujuan untuk mempengaruhi pembentukan persepsi dan pendapat umum. Ia juga didakwa sebagai manipulasi informasi dan jenayah siber bagi mengelirukan orang ramai dan provokasi terhadap penyokong Prabowo. Himpunan meraikan kemenangan Jokowi juga dilihat oleh penyokong Prabowo sebagai provokasi terhadap mereka oleh pasukan dan penyokong Jokowi.
Walaupun keputusan rasmi hanya akan diumumkan 22 Julai, namun kemenangan Jokowi sebagai Presiden telah mula diraikan oleh penyokong-penyokongnya di tengah-tengah Kotaraya Jakarta.
Bila ditanya, 2 orang penyokong Jokowi ini menyatakan, kemenangan Jokowi diraikan kerana mereka mengandaikan dengan selisih peratusan undi yang melebihi 3%, keputusan ini boleh dianggap agak menyakinkan. Jika ianya hanya 1%, mereka mengandaikan keputusan itu masih belum kuat. Pada waktu yang sama mereka mahu menunjukkan kepada jentera parti bahawa mereka ada bersama-sama dan pastikan kertas undi dan penjumlahan undi dijaga agar tidak berlaku `kecurangan' atau penipuan sehingga mengubah keputusan yang ada.
"Hitung Cepat Bikin Bingung, Lebih Baik Kita Matikan TV Sajalah"
KOMPAS.COM
Quick count Pilpres 2014.
Rabu, 9 Juli 2014 | 20:41 WIB
KEFAMENANU, KOMPAS.com - Sejumlah warga di Desa Keun, Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, mengaku bingung dengan hasil hitung cepat yang disiarkan langsung oleh sejumlah stasiun televisi nasional. Hasil hitung cepat menunjukkan perbedaan kubu mana yang menang.
“Dari tadi siang kami menonton hasil perhitungan cepat dari sejumlah lembaga survei di Televisi, semuanya hasilnya tidak sama. Di Metro TV mengatakan yang menang Jokowi-JK, sedangkan di TV One mengatakan Prabowo-Hatta yang keluar sebagai pemenang sehingga kami masyarakat di sini pun bingung,” kata dua warga Desa Keun, Santus Siki dan Edi, Rabu (9/7/2014).
Santus mengatakan, pemberitaan yang simpang siur di stasiun televisi nasional itu membuat warga kesal. Menurut dia, perbedaan itu bisa mengadu domba warga di tingkat akar rumput.
”Karena saking bingungnya lebih baik kami matikan saja televisi sehingga semua pikiran kami bisa tenang,” keluh Santus yang diamini Edi.
Menurut Santus, pemerintah pusat dan KPU Pusat agar segera memberikan teguran keras kepada sejumlah lembaga survei yang ada karena secara tidak langsung menjadi alat provokasi bagi masyarakat.
“Kami sudah malas nonton televisi. Kami hanya tunggu sebentar mau nonton piala dunia saja, biar pikiran lebih tenang. Terhadap hal itu, kita berharap untuk pemilihan umum mendatang, tidak perlu ada lagi lembaga–lembaga survei karena secara tidak langsung sudah mencederai proses demokrasi dan juga bisa saja untuk melegitimasi kecurangan,” ungkap Santus.
Di desa mereka pula, ada dua tempat pemungutan suara (TPS) dengan hasil penghitungan terakhir di TPS 1 pasangan Prabowo Hatta unggul dengan total 126 suara dan Jokowi-JK 92 sementara untuk TPS 2 Prabowo-Hatta juga unggul dengan jumlah 121 suara dan Jokowi-JK 79 suara.
Penulis: Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere
Editor: Caroline Damanik
No comments:
Post a Comment